Rabu, September 27Selamat Datang di Media Warta-1, Selamat Membaca

Status Gunung Dieng Naik jadi Waspada, Bagaimana Wisatawan?

WARTA-1 – Sejak tanggal 13 Januari lalu, Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikan status aktivitas vulkanik Gunung Dieng dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

Menurut Plt Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, tingkat aktivitas Gunung Api Dieng dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

“Sehubungan dengan aktivitas Gunung Dieng dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), maka direkomendasikan masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilometer dari bibir kawah,” ujar Wafid dalam keterangan tertulisnya, Kamis lalu.

Wafid meminta pula agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, dan agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang karena dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.

Wafid mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material dan di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.

Berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental, kata Wafid, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik lokal sejak 9 Januari 2023.

Dia mengatakan, hal tersebut dapat mengindikasikan terjadinya rekahan di bawah permukaan sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Gunung Api Dieng.

Berdasarkan hasil pengukuran gas CO2 di Kawah Timbang pada kurun waktu tanggal 1 Januari 2023 – 13 Januari 2023 cenderung meningkat dengan rata-rata antara 0,09 persen – 0,11 persen.

Sedangkan hasil pengukuran suhu air Kawah Sileri pada kurun waktu tanggal 1 Januari 2023 – 13 Januari 2023 antara 68,5-68,6 derajat Celcius dan suhu tanah di Kawah Sileri menunjukkan antara 21,6-21,7 derajat Celcius, menunjukkan relatif stabil.

“Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng saat ini adalah meningkatnya konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang yang dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2,” sebut Wafid.

Bahaya lainnya berupa erupsi (letusan) freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur atau lontaran material. Erupsi freatik atau semburan lumpur bisa terjadi tanpa didahului oleh adanya peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan. (*/ist/Foto: krjogja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *