Rabu, September 27Selamat Datang di Media Warta-1, Selamat Membaca

Travel Vlogger Rusia Jadi Korban, Begini Kejadian Pesawat Jatuh di Nepal

WARTA-1 – Elena Banduro, travel vlogger Rusia menjadi salah satu korban pesawat jatuh di Nepal pada Minggu (15/1) kemarin. Vlogger itu, menjadi korban pertama yang teridentifikasi dan terdokumentasi.

Perempuan berusia 33 tahun asal Moscow itu menjadi penumpang pesawat turboprop mesin kembar ATR-72 yang jatuh di dekat Bandara Internasional Pokhara yang baru dibuka di Nepal. Hal itu dikonfirmasi oleh Duta Besar Rusia untuk Nepal, Alexei Novikov.

“Sayang sekali, empat warga negara Federasi Rusia meninggal dunia,” ujarnya dikutip dari laman Daily Nation Pakistan, Senin (16/1).

Sebelum terbang ke Nepal, Banduri bahkan sempat menuliskan artikel yang berisi ketidaksabarannya untuk segera berlibur. Ia juga sempat mengunggah fotonya yang sedang duduk di pesawat sembari menuliskan keterangan ‘Go To Nepal!’ di Instagram Story.

Menyusul kabar kematiannya, media sosial Banduro pun dipenuhi ungkapan duka cita yang mendalam. Dikutip dari opoyi.com, vlogger itu digambarkan sebagai pribadi ‘paling cerdas dan berjiwa paling baik hati yang paling dikenal’. Banduro diketahui juga bekerja sebagai manajer sosial media dan kerap bepergian.

Sementara, tiga korban warga Rusia lainnya diidentifikasi sebagai Viktoria Altunina, Yuri Lugin, dan Viktor Lagin.

“Kami secara terus-menerus menghubungi otoritas Nepal dan akan menyediakan segala bantuan yang diperlukan untuk keluarga korban warga Rusia yang tewas,” imbuh Novikov.

Pesawat ATR-72 itu diketahui mengangkut 72 penumpang dengan 15 di antaranya adalah turis asing. Selain empat warga Rusia, korban warga negara asing lainnya adalah lima warga India, dua warga Korea Selatan, satu dari Argentina, satu dari Prancis, seorang warga Australia, dan seorang berkebangsaan Irlandia.

Kecelakaan itu terjadi saat pesawat sudah terbang setengah jam dari ibu kota Nepal, Kathmandu, menuju Pokhara. 

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Mereka mengatakan kontak terakhir antara pilot dan bandara di dekat Ngarai Seti itu terjadi pada pukul 10.50 waktu setempat, sebelum jatuh.

Rekaman yang beredar menunjukkan pesawat tiba-tiba miring dan menukik ke arah tanah saat hendak mendarat di bandara. Seorang saksi mengatakan dia melihat pesawat berputar kencang di udara setelah mulai turun ke darat, mengawasi dari teras rumahnya.

Penduduk lokal Bishnu Tiwari bergegas ke lokasi kecelakaan di dekat Sungai Seti untuk membantu pencarian korban. Tapi, upaya penyelamatan itu terhambat oleh asap tebal dan kobaran api.

“Apinya sangat panas sehingga kami tidak bisa mendekati reruntuhan. Saya mendengar seorang pria berteriak minta tolong, tetapi karena api dan asap kami tidak dapat membantunya,” kata Tiwari.

“Separuh pesawat berada di lereng bukit,” kata Arun Tamu, seorang penduduk setempat, yang mengatakan kepada Reuters bahwa dia tiba di lokasi beberapa menit setelah pesawat jatuh. ‘Separuh lainnya telah jatuh ke ngarai Sungai Seti.’

Gambar dan video yang dibagikan di Twitter menunjukkan asap mengepul dari lokasi kecelakaan, sekitar 1,6 kilometer (hampir satu mil) dari Bandara Internasional Pokhara. Badan pesawat terbelah menjadi beberapa bagian yang tersebar di ngarai.

Petugas pemadam kebakaran membawa jenazah, beberapa terbakar tanpa bisa dikenali, ke rumah sakit tempat berkumpulnya kerabat yang berduka. Di bandara Kathmandu, anggota keluarga tampak bingung saat mereka dikawal masuk dan kadang-kadang bertukar kata panas dengan pejabat saat menunggu informasi. (liputan6/Foto: Twitter @jnmalaysia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *