Rabu, September 27Selamat Datang di Media Warta-1, Selamat Membaca

Menakar Peluang Partai Ummat di Daerah

WARTA-1 – Setelah melalui prosesi panjang, akhirnya Partai Ummat besutan Amien Rais resmi menjadi partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Eksistensi Partai Ummat, di banyak daerah memiliki peluang besar muncul sebagai kuda hitam Pemilu Legislatif (Pileg) di tahun 2024 mendatang. Hal itu bukan isapan jempol, basis dukungan untuk partai ini cukup signifikan di kalangan masyarakat.

“Untuk partai ini, kita melihat adanya gelombang dukungan yang cukup signifikan. Apalagi sejak resminya Partai Ummat menjadi peserta Pemilu 2024, tentunya memberikan sumbangsih naiknya dukungan tersebut dari masyarakat,” demikian ujar Nova Indra, pimpinan P3SDM Melati Research Center, salah satu unit kerja dari Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati kepada media ini, Jumat (13/1).

Ungkapan itu disampaikan Nova usai jadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Partai Baru Menuju Kursi Parlemen 2024 dua hari lalu melalui daring.

Menurut pria yang intens di bidang penelitian dan pendampingan pengembangan potensi politik dan pembangunan daerah itu, Partai Ummat diyakininya akan menjadi partai sukses pasca Pileg 2024 nanti.

Potensi sukses tersebut menurut Nova, bukan karena figur Amien Rais saja atau tokoh-tokoh yang kini bergabung di Partaui Ummat. Namun, katanya, masyarakat saat ini sedang mencari sesuatu yang baru dalam perpolitikan.

“Sosok-sosok baru dan partai politik baru, akan diminati masyarakat di Pileg 2024 nanti. Kuncinya adalah bagaimana sosok calon angota legislatif dari masing-masing partai baru itu mampu menggaet massa pemilih melalui cara-cara yang tepat,” jelasnya.

Tentunya, sambung Nova, untuk Partai Ummat ada plusnya. “Partai ini rata-rata dipimpin oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, nah warga Muhammadiyah sudah tentu dapat dijadikan basis awal untuk mengembangkan partai dan suara di Pileg 2024 nanti.”

Namun yang perlu dipersiapkan, lanjutnya, calon anggota legislatif dari partai ini harus benar-benar dipersiapkan oleh para petinggi partai dengan kualitas dan kemauan mengabdikan diri untuk kepentingan pembangunan masyarakt dan daerah. “Kalau tidak ada plusnya, tentu tidak akan berdampak siginifikan bagi kelangsungan partai itu nantinya pasca 2024,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *