WARTA-1 –Tbk meminta pihak kepolisian menangkap penipu nasabahnya. Hal itu menyusul banyaknya pesan mengatasnamakan BRI soal perubahan biaya transfer antarbank.
“BRI juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan tersebut,” kata Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9).
Pesan dari orang tidak bertanggung jawab soal perubahan tarif transfer antarbank itu sangat tinggi. Yakni, Rp150 ribu dari yang awalnya hanya Rp6.500.
“Saat pengirim pesan tidak mendapatkan tanggapan dari penerima, pengirim akan langsung memaki-maki penerima pesan,” ujar Aestika.
BRI juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pemblokiran nomor ponsel yang menyebarkan pesan-pesan hoaks yang mengatasnamakan BRI. BRI juga dipastikan tidak berhenti menyosialisasikan kepada nasabah agar tidak memberikan username dan password kepada orang lain.
BRI juga mengedukasi karyawannya. Edukasi itu mengenai pengamanan data nasabah serta cara melakukan transaksi yang aman.
“Edukasi dilakukan melalui berbagai media, seperti media sosial dan media cetak, termasuk mengedukasi nasabah saat mereka datang ke unit kerja BRI,” ungkap Aestika. (sumber: medcom)
