Rabu, September 27Selamat Datang di Media Warta-1, Selamat Membaca

Erupsi Anak Krakatau, Masyarakat Diminta Waspada

WARTA-1 – Gunung Anak Krakatau, Kamis (28/4) erupsi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari sebelumnya mengatakan, aktivitas wisata di sepanjang Pantai Anyer dan Selat Sunda perlu diwaspadai menyusul erupsi Gunung Anak Krakatau. Terlebih, aktivitas transportasi akan menjadi meningkat karena libur Lebaran 2022.

“Kita tahu kita akan mendekat libur panjang Lebaran tentu saja aktivitas transportasi di sepanjang Selat Sunda dan aktivitas wisata, nantinya di sepanjang Anyer dan tempat-tempat lain di sekitar Krakatau juga dekat, maka yang paling utama peningkatan kesiapsiagaan kita kewaspadaan kita,” jelas Abdul dalam konferensi pers, Senin (25/4) lalu.

Menurutnya, BNPB saat ini belum melakukan upaya kontijensi bencana atau krisis terkait erupsi Gunung Anak Krakatau. BNPB masih menunggu informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) apabila erupsi tersebut berpotensi tsunami.

“Sekiranya ada kenaikan aktivitas erupsi dan kemudian pertimbangan-pertimbangan dari para pakar dan BMKG juga menyampaikan ada kemungkinan mengarah pada tsunami, maka tentu saja aspek-aspek kontijensi disekitar selat sunda kita akan berlakukan,” katanya.

“Termasuk nantinya terkait dengan pengaturan skema transportasi, itu bergantung pada kondisi yang berkembang,” sambung Abdul.

Namun, lanjutnya, saat ini BNPB masih dalam tahap mengamati erupsi Gunung Anak Krakatau. Abdul pun meminta masyarakat unfuk terus memperhatikan informasi serta imbauan dari BMKG.

“Jadi kami harapkan masyarakat tetap memperhatikan informasi instansi pemerintah dan tidak terpancing isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Abdul.

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau (GAK), Serang, Banten yang letusannya cukup sering sepanjang April 2022, kini naik status dari Level II Waspada menjadi Level III atau Siaga pada Minggu, 24 April 2022.

Sementara itu Airnav Indonesia memastikan erupsi Gunung Anak Krakatau belum memberikan dampak signifikan terhadap lalu lintas udara. Saat ini, operasional pelayanan navigasi tetap berjalan normal.

“Tidak ada rute penerbangan dan jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau,” ujar Sekretaris Perusahaan Airnav Indonesia Rosedi, Kamis (28/4/2022).

AirNav Indonesia melakukan pemantauan intensif terhadap pergerakan sebaran abu vulkanik di udara, untuk mengantisipasi potensi bahaya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.

Hingga Kamis (28/4/2022) pukul 09.00 WIB pagi tadi, Rosedi melaporkan, tidak ada sebaran abu vulkanik yang terdeteksi, baik melalui citra satelit maupun laporan dari pilot yang terbang pada rute di sekitar Gunung Anak Krakatau.

“Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia,” imbuhnya. (berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *