Rabu, September 27Selamat Datang di Media Warta-1, Selamat Membaca

Panasnya Dunia Maya Akibat Perang Rusia-Ukraina

WARTA-1 – Ternyata perang ini tak hanya di dunia nyata tetapi juga terjadi di dunia maya dengan melibatkan para hacker.

Ilustrasi hacker/Net

Terlihat dari laporan yang diterbitkan badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat yang mengaitkan malware baru dengan para hacker yang didukung Rusia. Berhubungan atau tidak, sehari sebelumnya situs pemerintah dan bank di Ukraina mendapat serangan DDoS. Serangan ini sendiri merupakan serangan siber di mana peretas membanjiri jaringan atau server korban dengan lalu lintas sehingga orang lain tidak dapat mengaksesnya.

Kementerian Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengatakan di situs telegramnya bahwa serangan dimulai sekitar sore hari. Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci situs mana saja yang diserang cukup parah serta kerusakannya.

“Serangan, yang juga berdampak pada beberapa bank, dimulai sekitar pukul 4 sore waktu setempat,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (3/3/2022

Untuk mengantisipasi hal tersebut, sumber Reuters menyebutkan pemerintah Ukraina mengundang para hacker ‘Underground” untuk membantu melindungi infrastruktur negara. Pemerintah Ukraina juga membentuk pasukan IT untuk mengintai pasukan Rusia.

Pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina dilaporkan mendekati pengusaha dan pakar keamanan siber asal negara itu, Yegor Aushev. Dia diminta membantu mengatur unit peretas melawan Rusia. “Segala sesuatu yang mungkin menghentikan perang. Tujuannya adalah membuat tidak mungkin membawa senjata-senjata itu ke negara kita,” kata Yegor Aushev, dikutip dari Reuters.

Ia menambahkan kelompoknya elah merusak lusinan situs pemerintahan dan bank Rusia. Terkadang juga mengganti konten dengan gambar kekerasan dari perang. Namun Aushev menolak memberikan contoh sebab akan memudahkan pelacakan bagi Rusia.

Aushev mengatakan kelompoknya sejauh ini berkembang menjadi 1.000 sukarelawan Ukraina dan asing. Kelompok itu juga telah berkoordinasi dengan organisasi hacktivist asing untuk menyerang sistem kereta api.

Setelah adanya berita pembentukan tim Aushev, Belarusia Cyber Partisans secara sukarela menyerang Kereta Api Belarusia. Tim peretasan yang berfokus di wilayah itu mengatakan transportasi tersebut digunakan untuk mengangkut tentara Rusia.

Saat bersamaan, kelompok Hacker Anonymous menyatakan sedang mengambil peran untuk melawan Presiden Vladimir Putin dan pemerintahnya. Akun tersebut mengklaim menjadi dalang penonaktifan situs web milik raksasa minyak Rusia Gazprom, kantor berita RT, dan sejumlah lembaga pemerintah Rusia serta Belarusia.

Sementara di sisi Rusia sendiri, ada kelompok hacker Conti yang menyatakan dukungannya pada Rusia dan akan menyerang musuh-musuh negara tersebut. Berdasarkan chat yang berhasil dibocorkan kelompok ini memiliki rantai komando menghubungkannya dengan badan intelijen Rusia. (sumber: cnbc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *