



WARTA-1 – Osteoporosis dan Osteoarthritis merupakan penyakit tulang yang cukup sering didengar di masyarakat, dan kadang sering terjadi salah kaprah.
Kedua penyakit tersebut, banyak terjadi pada usia lanjut dan bila dibiarkan terus menerus, dapat mengganggu kualitas hidup pada lansia. Menurut Spesialis Ortopedi & Traumatologi RS EMC Pulomas, dr. Steesy Benedicta, M.Ked.Klin, Sp.OT, seperti diberitakan liputan6.com, kedua penyakit itu memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Osteoporosis adalah kondisi dimana terjadinya penurunan massa tulang dan adanya perubahan susunan mikroarsitektur jaringan tulang sehingga menyebabkan kerapuhan tulang. Kondisi osteoporosis merupakan suatu silent disease, di mana sebagian besar penderitanya sering tidak menyadari adanya masalah, sampai tiba-tiba terjadi suatu insiden yang menyebabkan terjadi patah tulang.
Kondisi osteoporosis meningkatkan risiko terjadinya patah tulang dan insidensinya dapat mencapai 50% yang banyak terjadi pada wanita setelah menopause, meskipun tidak menutup kemungkinan dapat juga terjadi pada pria.
Perlu diketahui juga ada beberapa kondisi yang juga dapat mempercepat terjadinya osteoporosis dini, seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan tertentu, beberapa penyakit gangguan pencernaan, penyakit endokrin, penyakit paru.
Risiko patah tulang akibat osteoporisos paling sering terjadi pada adalah tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul, dimana paling sering adalah akibat kejadian yang ringan seperti terpeleset. Risiko ini juga meningkat pada lansia seiring bertambahnya umur akibat kepadatan massa tulang yang berkurang.
Sementara osteoarthritis (OA) adalah atau yang lebih dikenal dengan pengapuran sendi, dimana terjadi proses degeneratif (penuaan) pada sendi, ditandai adanya kerusakan tulang rawan dan perubahan proliferatif dari tulang sekitar. Terjadi keretakan pada tulang rawan dan juga adanya pertumbuhan tulang-tulang pada tepi sendi serta penyempitan celah sendi.
Kejadian OA ini dapat terjadi pada semua sendi, tetapi terutama pada sendi yang banyak menerima weight-bearing (pembebanan berat badan), seperti pinggul, lutut, pergelangan kaki, dan tulang pinggang bawah.
Tetapi, tidak menutup kemungkinan sendi-sendi lain juga dapat mengalami penyakit ini, meskipun angka kejadiannya lebih jarang. Penyebab utama dari OA adalah obesitas, penggunaan sendi yang berlebihan, penuaan, dan terkadang juga akibat adanya trauma pada sendi sebelumnya.