


WARTA-1 – Remaja merupakan suatu fase yang dianggap sebagai masa pencarian jati diri bagi seseorang. Banyak hal yang akan dialami ketika melalui fase itu.

Orang-orang yang belum stabil secara psikologis dalam mengendalikan pikirannya, tak jarang terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Maka dari itulah, edukasi internal dan eksternal sangat perlu dilakukan, terlebih pada masa-masa peralihan menuju dewasa tersebut.
Pada masa remaja akhir memasuki usia dewasa, sirkulasi pertemanan akan menjadi lebih luas dan model pergaulan akan semakin beragam. Sekecil apapun hal yang hadir dalam hidup seorang remaja, bisa saja memiliki dampak yang sangat besar. Pengaruh lingkungan sekitar akan sangat menentukan perilaku dan tindakan yang diambil olehnya.
Di usia muda, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri agar terhindar dari pengaruh negatif kehidupan. Sebagai tonggak emas penerus bangsa, sudah menjadi kewajiban bagi setiap remaja untuk melatih diri agar memiliki karakter dan rasa solidaritas yang tinggi, kerjasama, tolong-menolong, dan sebagainya.
Hal itu dapat dilatih dengan cara melibatkan dri dalam organisasi atau perkumpulan yang memiliki tujuan tertentu. Selain memancing diri untuk memiliki rasa solidaritas dan kerja sama tim, berorganisasi juga dapat melatih jiwa kepemimpinan.
Bukan hanya dengan berorgansasi, aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan potensi diri adalah cara yang tepat untuk mengisi masa-masa remaja. Seiring perkembangan zaman, banyak hal yang menuntut generasi muda untuk tumbuh dalam dunia digitalisasi. Kemampuan penguasaan IT saja tidak akan cukup jika tidak diimbangi dengan kemampuan speaking (baca: komunikasi).
Kualitas dan kapasitas dari diri remaja sangat penting diperhatikan. Mulai dari hal-hal kecil, hingga tindakan-tindakan yang membawa pengaruh besar. Salah satunya adalah keterampilan Public Speaking.
Selain itu, banyak sektor pengembangan diri yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas diri remaja. Contohnya dalam bidang broadcasting. Seseorang dilatih unuk dapat berbicara dengan baik dan benar sesuai dengan tingkatan audiensnya. Kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan efisien sudah seharusnya menjadi asupan edukasi yang bersifat wajib.
Dengan berusaha memenuhi tuntutan zaman, remaja akan mengalirkan energinya kepada hal-hal yang positif. Sehingga kelak, ketika dewasa dan meceburkan diri dalam berbagai kegiatan kemasyarakat, negara dan masyarakat akan memiliki pikiran dan pandangan yang lebih luas lagi. (*)
Penulis: Key-Ko an-Najibah (Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi Univ. Gajayana Malang)