Rabu, September 27Selamat Datang di Media Warta-1, Selamat Membaca

Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital

WARTA-1 – Dalam acara Mendix Virtual Hackathon 2021 yang digelar secara virtual, Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (BPSDM Kemkominfo) Hary Budiarto mengatakan Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital agar bisa eksis di bidang digital.

Ilustrasi talenta digital. (Marvin Meyer/Unsplash)

“Saat ini jika melihat data, kita hanya memiliki 1,1 juta talenta digital, padahal kita membutuhkan 9 juta untuk eksis di bidang digital. Ini harus ditingkatkan 9 kali lipat lagi,” ungkap Hary, dikutip Jumat (27/8/2021).

Untuk memperkuat komitmen dalam mendukung talenta digital Indonesia, Mendix dan Siemens Digital Industries Software, menggelar kompetisi Mendix Virtual Hackathon 2021.

Kompetisi ini juga turut didukung oleh Kemkominfo, serta bekerjasama dengan PT ACA Pacific Indonesia, PT Optima Cipta Guna Indonesia, PT Soltius Indonesia, dan PT Solusi Kode Indonesia.

Sebelum memasuki kompetisi, para peserta diberikan pembekalan melalui workshop tentang peran teknologi low-code untuk bisnis dan penanganan pandemi Covid-19.

Dalam kompetisi ini, para peserta diminta untuk membuat prototype aplikasi menggunakan Mendix. Aplikasi yang diciptakan oleh para talenta digital nantinya diharapkan dapat mendukung kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di industri alat kesehatan, farmasi, dan rumah sakit.

Sebagai informasi, Mendix merupakan platform berteknologi low-code dari Siemens Digital Industries Software, yang dapat menyederhanakan proses pengembangan aplikasi dengan menggunakan kode minimal.

Pada sesi workshop, Alex Teo selaku Wakil Presiden & Managing Director Asia Tenggara industri Perangkat Lunak Digital Siemens, menuturkan ini adalah transformasi yang membantu masyarakat dan bisnis untuk menemukan peluang usaha baru di era ekonomi dunia berbasis pengetahuan.

“Indonesia memiliki peluang besar untuk menempatkan posisinya lebih baik lagi, khususnya bagi para sumber daya manusia yang berbasis ilmu pengetahuan,” ucapnya.

Sementara, penilaian terhadap aplikasi yang dibuat oleh para peserta dilakukan oleh para profesional di bidangnya.

Mereka adalah Martin Brehm – Solution Architect dari Amazon Web Services, Anthony Wang – Presale Solutions Consultant dari Siemens Digital Industries Software, Riza Muhammad Nurman – Asesor & Senior Faculty dari CCIT FTUI, dan Jornt Moerland – Regional Vice President Asia Pacific dari Mendix. (sumber: liputan6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *